Tahap Perencanaan dalam Software Development Life Cycle (SDLC)
October 1, 2024

Tahap perencanaan dalam Software Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu tahap awal yang sangat penting. Pada tahap ini, fokus utama adalah merencanakan seluruh aspek pengembangan perangkat lunak agar berjalan sesuai tujuan, waktu, dan anggaran yang telah ditentukan. Berikut adalah elemen-elemen yang dibuat pada tahap perencanaan:
Elemen yang Dibuat pada Tahap Perencanaan:
- Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis):
- Mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan teknis.
- Mendefinisikan secara jelas fitur dan fungsionalitas yang diinginkan oleh klien.
- Mengidentifikasi pengguna akhir dan kebutuhan mereka.
- Dokumen Spesifikasi Kebutuhan (Software Requirements Specification – SRS):
- Dokumen ini menjelaskan secara detail semua kebutuhan perangkat lunak, baik fungsional maupun non-fungsional.
- Menjadi acuan utama bagi tim pengembang dalam proses selanjutnya.
- Feasibility Study (Studi Kelayakan):
- Analisis kelayakan proyek dari segi teknis, ekonomi, dan hukum.
- Memeriksa apakah proyek dapat direalisasikan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
- Risk Management Plan (Rencana Manajemen Risiko):
- Mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang dapat terjadi selama pengembangan dan operasional sistem.
- Merencanakan strategi mitigasi untuk risiko-risiko tersebut.
- Timeline Proyek:
- Membuat jadwal pengembangan proyek yang terperinci, termasuk penetapan milestone, estimasi waktu, dan tugas-tugas yang akan dikerjakan.
- Termasuk penggunaan Gantt Chart atau roadmap untuk memantau progres.
- Anggaran Proyek (Budgeting):
- Menghitung dan memperkirakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, termasuk pengembangan, pengujian, deployment, dan pemeliharaan.
- Rencana Sumber Daya:
- Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia (developer, designer, tester, dll.), teknologi yang akan digunakan, dan infrastruktur pendukung (server, tools, dll.).
Apakah Project Brief Termasuk dalam Tahap Perencanaan?
Ya, project brief biasanya termasuk dalam tahap perencanaan di SDLC. Project brief adalah dokumen awal yang memberikan gambaran umum tentang proyek, tujuan, ruang lingkup, serta target yang ingin dicapai. Ini menjadi acuan untuk tahap-tahap selanjutnya, seperti perancangan, pengembangan, dan pengujian.
Project brief biasanya disiapkan pada awal tahap perencanaan sebagai pedoman awal dan berfungsi untuk memastikan semua pihak terkait memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang akan dibangun. Setelah itu, dokumen lebih mendetail seperti SRS akan dibuat berdasarkan informasi dari project brief dan analisis lebih lanjut.
Bagimana dengan User flow?
User flow biasanya muncul di tahap awal, tetapi secara lebih spesifik, itu biasanya dihasilkan dalam tahap perancangan (design) daripada dalam tahap perencanaan (planning) dari SDLC.
Mengapa User Flow Tidak Sepenuhnya Termasuk Tahap Perencanaan:
- Tahap Perencanaan (Planning) fokus pada:
- Mendefinisikan tujuan proyek.
- Memahami kebutuhan pengguna secara keseluruhan.
- Membuat anggaran, timeline, dan rencana manajemen risiko.
- Mengidentifikasi fitur-fitur utama yang akan dikembangkan.
- Tahap Perancangan (Design) adalah:
- Di sinilah user flow biasanya dibuat, setelah kebutuhan telah didefinisikan dengan jelas pada tahap perencanaan.
- User flow merupakan visualisasi bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem, menunjukkan alur dari satu langkah ke langkah lainnya dalam penggunaan aplikasi atau sistem.
- Tujuannya untuk merancang pengalaman pengguna yang efisien dan intuitif, dan biasanya diikuti oleh pembuatan wireframe, mockup, atau prototype di tahap ini.
Peran User Flow dalam SDLC:
- User Flow membantu tim memahami bagaimana aplikasi akan digunakan dari perspektif pengguna.
- Ini memberi gambaran bagaimana setiap fitur yang didefinisikan dalam dokumen spesifikasi (SRS) berinteraksi secara keseluruhan.
- User flow juga digunakan oleh desainer UI/UX untuk merancang antarmuka yang mudah digunakan berdasarkan alur pengguna yang sudah dibuat.
Kesimpulan:
Tahap perencanaan dalam SDLC mencakup aktivitas penting untuk memastikan proyek terencana dengan baik, termasuk analisis kebutuhan, studi kelayakan, dan perencanaan anggaran serta waktu. Project brief adalah bagian dari tahap ini, yang menyediakan panduan umum sebelum dokumen spesifikasi yang lebih rinci dibuat.